Thursday, December 11, 2014

Bangun Jembatan, Permudah Akses Petani

BY Unknown No comments



PNPM-MPd TA. 2014 di kecamatan Marioriawa mendapat alokasi dana sebesar Rp. 800.000.000,- dan mendanai 4 Usulan Fisik, salah satunya  adalah usulan Pembangunan Jembatan Gelagar Besi yang terdapat di Dusun Welongnge Desa Laringgi.
Usulan Pembangunan Jembatan ini sendiri telah di usulkan oleh masyarakat selama bertahun-tahun lamanya baik  lewat ADD, pendanaan APBD ataupun pendanaan lain, namun tidak pernah terealisasi, sehingga pada saat ada pertemuan PNPM-MP dalam hal ini Musyawarah Desa Perencanaan yang di fasilitasi oleh KPMD, masyarakat mengusulkan dan membahas usulan tersebut dengan beberapa pertimbangan yaitu, usulan sudah terlalu lama tidak pernah terealisasi oleh pendanaan manapun, usulan untuk kepentingan bersama, sangat mendesak serta  di butuhkan dan  merupakan jalur alternatif yang bisa di gunakan oleh masyarakat, sehingga disepakatilah usulan Jembatan ini untuk di jadikan usulan desa. Yang selanjutnya dibahas ditingkat kecamatan melalui Musyawarah Antar Desa.
Pembangunan Jembatan ini sangat di rasakan manfaatnya bagi masyarakat terutama bagi petani yang pada musim panen harus menempuh perjalanan jauh, berjam-jam dan memutar sampai 1.5 km hanya untuk mencari akses untuk menghindari luapan air sungai yang terjadi pada saat musim hujan. Selain itu masyarakat bisa mengurangi biaya pengankutan hasil panen yang dulunya harus menyewa alat/kendaraan untuk mengangkut hasil panen guna menghindari luapan air saat hujan/banjir..
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik dari Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa serta Partisipasi Masyarakat desa larinngi sehingga Pembangunan jembatan ini dapat di selesaikan dengan jangka waktu 90 hari.
Dalam pelaksanaannya tidak lepas dari kendala, pada saat akan dimulai kondisi cuaca yangselalu hujan sehingga menghambat proses penggalian tanag untuk pondasi sehingga diadakanlah musyawarah dimasyarakat sehingga disepakati menggunakan alat berat. Dimana biaya yang digunakan adalah 3 juta, yang mana 1 juta merupakan swadaya masyarakat. Partisipasi masyarakat bukan hanya dalam bentuk materi/uang tetapi lebih lagi maslah tenaga, terutama pada saat pemasangan gelagar dimana masyarakat tidak menggunakan alat tetapi dilakukan secara manual. Masyarakat yang hadir pada saat itu sekitar 200 orang, begitu juga pada saat pengecoran.
Pembangunan Jembatan ini sendiri menelan biaya sebesar Rp. 152.756.400 (Khusus dana untuk fisik) dengan volume Jembatan meliputi Panjang 12 m dan Lebar 3 m. Konstruksi jembatan ini adalah gelagar besi dengan menggunakan plat beton.
Untuk saat ini dan ke depannya, agar Jembatan ini berfungsi dengan baik maka sudah dibentuk namanya Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana (TP3) dari warga setempat, yang berkomitmen untuk sama-sama mengkoordinir  dalam rangka memelihara dan merawat jembatan beton gelagar besi ini agar dapat bertahan dan mempunyai umur ekonomis (life time) yang panjang sehingga masyarakat dapat menikmati dan memanfaatkannya.

       Dalam kegiatan ini masyarakat juga mengambil hikmah: jika persoalan kita dukung bersama seraya menggalang kepedulian bersama maka segala sesuatu terasa ringan. Masyarakat jadi merasa mampu memecahkan suatu persolan, Akhirnya apa yang diimpikan bersama oleh masyarakat bisa terwujud. (FT Kec. Marioriawa Kab. Soppeng, Wahyu Sehe)

0 comments:

Post a Comment