Friday, July 11, 2014

Dampak PNPM-MPd Bagi Masyarakat Desa

BY Unknown No comments

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) hampir memasuki seluruh wilayah perdesaan. Desa Patampanua Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan yang menjadi wilayah sasaran Program PNPM-MPd ini yang tentu memberikan dampak terhadap setiap lini kehidupan masyarakat dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
            Metode yang digunakan adalah Method Partisipatory Rural Appraisal (PRA) dengan teknik pendekatan Kalender Musim, Diagram Venn, Kalender Harian, dll yang digunakan pada tahapan perencanaan dan penggalian gagasan program dan bentuk kegiatan pemberdayaan yang akan dikerjakan dengan beberapa prinsip kerja dan mengacu pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO), sehingga hampir dipastikan bahwa methode dan perencanaan program ini hampir mendekati kesempurnaan.
Dari segi dampak, secara ekonomi tentu tidak dapat dipungkiri adanya pengaruh secara ekonomi di tengah masyarakat melalui kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang dapat dimaknai bahwa betapa program ini memiliki kebijakan yang memberikan perlakukan khusus terhadap perempuan dengan harapan perempuan memiliki keberdayaan dan posisi tawar serta daya saing dalam pencarian nafkah, sehingga perempuan tidak lagi dipahami sebagai pencari nafkah tambahan, tetapi dapat membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi pencari nafkah utama dalam keluarganya.
Dampak lain yang ditimbulkan oleh PNPM-MPd di Desa Patampanua ini adalah pengembangan pembangunan fisik seperti drainase yang dapat berkontribusi langsung terhadap lingkungan sehingga masyarakat dapat melakukan pengendalian volume air yang awalnya berpotensi sebagai perusak lingkungan, tetapi pada akhirnya  dapat menjadi potensi, baik terhadap pemanpaatan air terhadap lingkungan, maupun terhadap manusia yang ada disekitarnya.

Selain dari hal tersebut di atas, karena PNPM-MPd ini adalah dari rakyat,  oleh rakyat  dan untuk rakyat, sehingga dalam pelaksanaannya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi bahkan sampai pada pemeliharaan, kesemuanya dilakukan oleh masyarakat setempat. Sehingga, tidak dapat pula kita pungkiri bahwa masyarakat yang terlibat dalam proses administrasi mulai dari UPK, BPUPK, BKAD, KPMD, TPK hingga Tim-Tim perencanaan, pengawasan dan pemeliharaan telah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam hal kerja-kerja tim, berorganisasi, bahkan pengalaman administrasi dan pembukuan.
Meskipun yang selalu muncul dari hasil monitoring adalah cenderung hasil kwantitatif, hasil yang dapat dihitung secara nyata, seperti volume fisik, jumlah uang yang terdistribusi dan pengembalian, serta laporan administrasi dan dokumentasi yang dapat dilihat secara kasat mata. Tetapi, yang tak kalah pentingnya kita perhatikan dari dampak program PNPM-MPd ini di Desa Patampanua ini adalah dampak sosial ditengah-tengah masyarakat yang terlibat langsung meskipun tidak menerima dampak langsung.
Hal ini tercermin pada kegiatan gotong-royong yang melibatkan masyarakat pada peningkatan pembangunan fisik drainase, dimana rata-rata masyarakat tidak menerima dampak langsung, tetapi karena adanya kebersamaan dan kepedulian, sehingga masyarakat sekitar berbondong-bondong datang memberikan bantuan tenaga agar pembangunan drainase di wilayahnya dapat meningkat melebihi dari rancangan yang ada dalam RAB perencanaan Fasilitator Teknik PNPM-MPd. (FT Marioriawa – Soppeng)
            

0 comments:

Post a Comment