Friday, July 11, 2014

Gedung TK Dibangun, Senyum Pun Terkembang

BY Unknown No comments

GEDUNG TK DIBANGUN, SENYUM PUN TERKEMBANG

Pendidikan dini  bagi usia 3-5 tahun di Indonesia bukan lagi hal yang baru dan aneh bagi perkembangan kualitas hidup manusia. Mengenalkan pendidikan dasar bagi anak-anak usia Bawah Lima Tahun (Balita) menjadi hal penting bagi perkembangan generasi bangsa kita. Itulah kesempatan yang bisa dilakukan oleh warga dewasa agar mendapatkan kualitas generasi yang diharapkan bisa membangun bangsa ini.
Berbagai jenis pendidikan dasar yang ada di Negara Indonesia, terutama untuk anak Balita menjadi kesempatan berharga untuk memberikan dasar dan fondasi yang baik. Karena, di sana ada pendidikan untuk mental atau kebaikan jiwa (akhlak) maupun pengenalan-pengenalan dasar yang lain tentang dunia pendidikan yang akan dilaluinya di masa mendatang.
Banyaknya kebutuhan pendidikan dasar terkadang terhambat akibat sarana prasarana yang kurang memenuhi syarat bagi tumbuhnya intelektualitas generasi tersebut secara maksimal. Masih banyak ditemui anak-anak usia Balita yang “terpaksa” menunggu atau sengaja “dipaksakan” untuk mendapatkan pendidikan awal dari Sekolah Dasar (SD) hanya karena untuk masuk Taman Kanak-Kanak (TK) saja masih terhambat biaya masuk atau alasan biaya operasional TK yang justru lebih besar dari pada SD.
Menyadari hal tersebut, banyak program yang diberikan oleh pemerintah guna meningkatkan pendidikan dasar bagi anak-anak Balita misalnya dengan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun masih saja program tersebut mendapatkan hambatan karena tidak adanya fasilitas yang layak bagi pemenuhan kebutuhan belajar dan bermain anak-anak Balita.
Seringkali, mereka yang pedulidan concern terhadap persoalan itu adalah sekelompok ibu-ibu PKK atau Dharma Wanita yang memang punya waktuk khusus untuk memberikan perhatian lebih pada anak-anak usia Balita. Atau dengan memanfaatkan asset desa yang belum terpakai sebagai sarana prasarana anak-anak tersebut, agar bisa bermain dan belajar.
Seringkali, mereka yang pedulidan concern terhadap persoalan itu adalah sekelompok ibu-ibu PKK atau Dharma Wanita yang memang punya waktu khusus untuk memberikan perhatian lebih pada anak-anak usia Balita. Atau dengan memanfaatkan asset desa yang belum terpakai sebagai sarana prasarana anak-anak tersebut, agar bisa bermain dan belajar.
Di Desa Biangloe, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, masih sangat membutuhkan kebutuhan pendidikan dasar sekaligus sarana prasarana untuk bermain anak-anak. 
Dengan bantuan tiga orang guru, sekitar 59 anak usia dini melakukan proses belajar dan bermain dalam keadaan yang masih memprihatinkan. Anak-anak tersebut bukan hanya warga Desa Biangloe saja, tapi juga anak balita desa tetangga lainnya. Masih minimnya sarana dasar untuk tempat bermain yang “sesuai” dengan tingkat kehidupan masyarakat Desa Biangloe dan sekitarnya tidak mengurangi semangat anak-anak melakukan proses belajar dan bermain. Dikatakan “sesuai”, karena memang dalam pendidikan dasar tersebut tidak dipungut iuran bulanan sebagaimana TK-TK lain, sehingga mereka memilih jenis sekolah tersebut.
Dengan berbagai macam persoalan terutama minimnya prasarana dasar untuk TK dan PAUD itulah, LPM bersama dengan pihak desa dan ibu-ibu mengajak masyarakat untuk berembug agar anak-anak didik ini mendapatkan fasilitas yang layak dan tidak berpindah terus-menerus dari satu tempat ketempat lainnya.
Pada kesempatan Musrenbang Desa Tahun 2012 inilah, LPM, pihak desa dan masyarakat memberanikan diri mengusulkan Bangunan Gedung TK ini ke program PNPM Mandiri Perdesaan. Dan pada tahun 2013 Pekerjaan Gedung TK ini bisa dilaksanakan.
Dana paket yang diajukan bagi pembangunan sarana prasarana pembangunan gedung TK ini cukup besar, yakni untuk Biaya Fisik sebesarRp. 266.756.000,-dan dana swadaya adalah tanah kas desa seluas 14 x 18 meter persegi yang digunakan sebagai lahan pembangunan TK tersebut.
Berkat sosialisasi pelaku TPK di Desa Biangloe yang terus-menerus dilakukan bersama dengan guru-guru TK  itu sendiri, dukungan untuk pembangunan ini pun terus mengalir dari masyarakat, sehingga terbangunlah gedung yang terdiri dari dua kelas dan satu ruang guru.
Beberapa fasilitas penunjang seperti kursi, meja, dan alat peraga yang di siapkan oleh PNPM-MPd serta guru honor 3 orang selama 2 Tahun. Oleh karenanya, saat ini pihak sekolah juga sedang bersiap menggandeng pihak lain seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Bantaeng untuk melengkapi alat-alat tersebut. Tapi, proses  pengusulan tersebut memang belum disetujui.

Dengan harapan yang tetap tinggi untuk mendukung kegiatan bermain anak-anak, TPK Desa Biangloe Kab. Bantaeng ini tetap yakin bahwa perjuangan mereka tidak akan sia-sia. Dan, senyum anak-anak yang memanfaatkan kegiatan inipun telah merekah di sela-sela kegiatan belajar mereka. (FK/FT Pa’jukukang-Bantaeng)

0 comments:

Post a Comment