Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) adalah program
untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.
Percepatan pencapaian visi dan misi PNPM-MPd dikuatkan dengan hadirnya Master
Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan (MP3KI) hal ini
mempertegas komitmen Pemerintah dalam rangka mempercepat pengentasan kemiskinan
dan pengangguran yang tentu akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Patut disyukuri dan menjadi
kebanggaa bagi masyarakat Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, dari 23 Kabupaten
yang ada di propinsi Sulawesi selatan hanya 5 kecamatan yang diberi kesempatan
untuk mengelolah dana BLM MP3KI salah satunya adalah kecamatan cenrana dengan
total anggaran yang awalnya 4 Milyar dan setelah adanya kebijakan pemotongan
anggaran sebesar 11,8% sehingga dana BLM sisa 3.528.000.000, dan selanjutnya
setelah dilakukan perhitungan anggaran hanya 4 kegiatan yang dapat di danai
oleh BLM MP3KI berdasarkan criteria
kegiatan yang dapat didanai oleh MP3KI.
Dari ke 4 kegiatan yang
terdanai, salah satu diantaranya adalah kegiatan pembangunan Irigasi Kalengkere
yang akan melayani areal pertanian + 300 Ha berada di hamparan 3 desa
yakni Desa Limampoccoe, Desa Laiya dan Desa Lebbotengae. Hadirnya Proyek
Pembangunan Irigasi Kalengkere membangkitkan semangat baru bagi petani di 3
desa yang selam ini lahanya tidak dapat menghasilkan secara produktif
semata-mata hanya mengandalkan air hujan sebagi satu-satunya sumber air yag
dapat dimanfaatkan oleh petani, hal lain sangat memperihatinkan bahwa kondisi
yang dihadapi oleh petani adalah disamping kekuarangan air juga terjadinya
abrasi lahan pertanian akibat arus sungai setiap tahun mengikis pinggir lahan
pertanian masyarakat. Masalah ini menjadi keresahan yang berkepanjangan
dirasakan oleh masyarakat di 3 desa.
Pembangunan
Irigasi Kalengkere dan bangunan pelengkap berupa beronjong menjadi motivasi dan
semangat baru bagi petani untuk menata kehidupan yang lebih baik dimasa yang
akan datang, kegiatan ini membangkitkan semangat kegotong royongan dan kerja
sama antar warga terutama yang meras akan
dampak langsung dari kegiatan pembangunan ini. Masyarakat merasakan betul-betul
berkah dan perhatian istimewa dari Pemerintah karena disamping lahan mereka
akan kembali produktif untuk dimanfaatkan pada sektor pertanian baik tanaman
padi maupun palawija juga diberi kesempatan untuk menjadi tenaga kerja dalam
kegiatan tersebut, sehinga pada awal pelaksanaan kegiatan sampai saat ini
jumlah tenaga kerja yang dilibatkan tiap hari yang berasal dari petani pemilik
dan penggarap lahan berjumlah 150 HOK.
Satu pemandangan yang sangat luar biasa yang sudah jarang kita jumpai
dalam kehidupan masyarakat saat ini.
Pelibatan masyarakat lokal
secara luas pada kegiatan pembangunan Irigasi di Kalengkere menjadi moment
membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab terhadap kegiatan yang telah
dilakukan secara bersama-sama juga menjadi ruang yang sangat sehat untuk
menghilangkan sekat-sekat kelompok yang selama ini ada di masyarakat.
Sebagai sebuah gambaran
kongkrit yang dapat diilustrasikan setelah kegiatan ini selesai dan
dimanfaatkan oleh masyarakat, maka hampir bisa dipastikan bahwa produksi hasil pertanian terutama padi
dan kacang tanah akan meningkat secara signifikan, sebab dari hanya 1 kali saja
dimanfaatkan selama ini bisa menjadi minimal 3 dalam setahun setelah hadirnya
Irigasi Kalengkere, hal ini tentu secara perlahan dan pasti apa yang menjadi
harapan bangsa dan Negara untuk mengentaskan Kemiskinan dan penganggurang dapat
kita capai secara bersama.
Namun
demikian tidak dapat dipungkiri capaian ini bisa kita wujudkan karena proses
pendampingan dari pelaku PNPM-MPd/MP3KI baik dari tingkat Propinsi, Kabupaten
sampai ke tingkat desa, terutama pendampingan yang dilakukan oleh Fastekab
karena kegiatan ini sangat membutuhkan kemampuan teknik dan feeling Engenering
yang sangat memadai untuk mengawal
proses mulai dari tahap perencanaan sampai pada penyelesaian kegiatan. (FasTKab
Maros, Nurtaqwa)
0 comments:
Post a Comment