Suasana tenang sangat terasa ketika memasuki wilayah Desa Bonto
Cinde Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng yang penuh hamparan padi, ada yang
sudah menguning dan ada pula yang masih hijau dengan bulir yang masih terselimuti
oleh daunnya dan sesekali terdengar
suara gemercik air yang terdengar dari saluran irigasi yang berada di sisi jalan.
Memang benar sektor pertanian adalah mata pencaharian utama bagi masyarakat
Bonto Cinde, sektor ini mendapatkan dukungan memadai dari pemerintah atau
program pembangunan infastruktur di bidang pertanian adalah jaringan irigasi
yang berfungsi mendistribusikan air yang berasal dari bendungan atau sumber air
lainnya kepada lahan pertanian yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya
saluran irigasi ini kebutuhan akan air untuk sawah dan ladang para petani akan
lebih terjamin.
PNPM-Mandiri Perdesaan
membangun saluran irigasi sangatlah tepat sasaran, karena dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat utamanya dalam mengelola distribusi air untuk mengairi
sawah dan ladang khususnya di desa Bonto Cinde yang sumber airnya berasal dari
desa tetangga yakni dari Kayu Loe Desa Bonto Tallasa Kec. Ulu Ere.
Saluran irigasi dan drainase
yang dibangun melalui PNPM-Mandiri Perdesaan dari tahun 2008-2013 sekitar 3000
M yang tersebar di empat dusun yakni dusun Parigi, Dusun Kr.Maja, Dusun
Pundingin 1 dan Pundingin 2. Dan untuk saat ini
PNPM- MPd TA 2014 akan mendanai lagi kegiatan pembangunan irigasi
sepanjang 827 M di dusun Parigi.
Salah
satu penerima manfaat adalah Bpk H. Salam, petani penggarap sawah yang juga
sebagai ketua Gapoktan di desa ini , beliau sangat bersyukur dengan adanya
PNPM-Mandiri Perdesaan yang bisa mengakomodir kebutuhan warga akan irigasi.
Menurut beliau irigasi merupakan kebutuhan utama bagi warga desa Bonto Cinde
karena mayoritas penduduknya adalah petani. Dengan adanya irigasi yang memadai
membantu petani mengolah/menggarap sawah lebih mudah.
Masyarakat Bonto Cinde
benar-benar memanfaatkan air irigasi untuk mengairi sawah mereka sehingga
mereka bisa panen sampai tiga kali dalam
setahun dan ada pula menggunakan pola tanam padi – padi – palawija / jagung. Dengan
memanfaatkan lahan pertanian seluas 200 Ha
menghasilkan rata-rata 3 ton/Ha
padi dan untuk tanaman jagung digunakan
lahan sekitar 15 Ha, rata-rata menghasilkan 5 ton/ha. Meskipun alat yang
digunakan masih sederhana yakni dengan menggunakan alat Handtraktor dan bajak
sawah dengan seekor Kuda. Itulah Desa Bonto Cinde di Kecamatan Bissappu yang
memiiliki visi dan misi menuju swasembada pangan yang nantinya bisa menjadi desa mandiri. (FK/FT
Kec. Bissapu – Bantaeng)
0 comments:
Post a Comment